Ketahui Cara Riset Keyword, Pengertian, dan Tahapannya

Riset keyword adalah proses untuk menemukan dan menganalisis kata kunci. Pelajari tahapan cara riset keyword yang tepat disini.

Riset keyword atau keyword research adalah salah satu langkah krusial dalam strategi SEO yang sering kali diabaikan oleh banyak pemilik website. Tanpa pemahaman yang mendalam tentang kata kunci yang relevan, konten yang dihasilkan mungkin tidak akan mencapai audiens yang tepat.

Riset keyword tidak hanya membantu menentukan kata kunci yang sesuai, tetapi juga memberikan wawasan tentang tren pencarian, perilaku pengguna, dan peluang untuk mengoptimalkan visibilitas website di mesin pencari.

Apa Itu Riset Keyword?

Keyword, atau kata kunci, adalah istilah atau frasa yang digunakan oleh pengguna internet saat melakukan pencarian di mesin pencari. Kata kunci ini bisa berupa satu kata, frasa pendek, atau bahkan kalimat panjang yang menggambarkan informasi yang dicari.

Sementara itu, riset keyword adalah proses untuk menemukan dan menganalisis kata kunci yang relevan dengan topik tertentu. Proses ini bertujuan agar konten yang dihasilkan lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan audiens. Dengan memahami kata kunci yang sering dicari, pemilik website dapat menciptakan konten yang relevan, menarik, dan memiliki peluang lebih besar untuk muncul di halaman pertama hasil pencarian.

Manfaat lain dari riset kata kunci adalah memahami kompetisi pasar dan mengidentifikasi tren pencarian yang sedang berkembang. Dengan strategi yang tepat, hasil dari riset keyword dapat meningkatkan peluang website untuk menjadi rujukan utama pengguna.

Fungsi Riset Kata Kunci

Riset keyword memiliki berbagai fungsi yang sangat penting dalam strategi SEO. Dengan melakukan riset kata kunci, pemilik website dapat memahami apa yang dicari oleh audiens dan bagaimana cara terbaik untuk menjawab kebutuhan mereka.

Berikut adalah fungsi utama riset keyword:

  1. Menemukan Kata Kunci yang Relevan: Membantu menentukan kata kunci yang sesuai dengan topik konten, sehingga konten lebih relevan dengan kebutuhan pengguna.

  2. Meningkatkan Visibilitas di Mesin Pencari: Dengan menggunakan kata kunci yang tepat, peluang untuk muncul di hasil pencarian akan meningkat.

  3. Memahami Kompetisi di Pasar: Menganalisis kata kunci yang digunakan oleh kompetitor untuk mencari celah dalam menciptakan konten yang lebih unggul.

  4. Mengidentifikasi Tren Pencarian: Memberikan wawasan tentang apa yang sedang populer, membantu tetap relevan di pasar.

  5. Meningkatkan Kualitas Trafik: Dengan fokus pada kata kunci yang tepat, dapat mendatangkan pengunjung yang benar-benar tertarik pada konten.

Tools untuk Riset Keyword Gratis

Pada saat melakukan riset keyword, banyak tools yang dapat dimanfaatkan, termasuk yang gratis. Berikut adalah beberapa tools yang sangat membantu:

  1. Ahrefs Versi Gratis: Memberikan data dasar tentang kata kunci, meskipun fiturnya terbatas dibandingkan versi berbayar. Tetap berguna untuk analisis awal.

  2. Google AutoComplete: Fitur bawaan Google ini menunjukkan saran pencarian populer, memberikan ide kata kunci yang relevan dan sering dicari.

  3. AnswerThePublic: Alat ini menyajikan pertanyaan dan frasa terkait yang sering dicari, membantu memahami kebutuhan audiens lebih mendalam.

  4. Google Trends: Menyediakan data tentang tren pencarian dari waktu ke waktu, sehingga dapat fokus pada kata kunci yang sedang naik daun.

  5. KW Finder: Meskipun terbatas di versi gratis, alat ini memberikan wawasan tentang volume pencarian dan tingkat kesulitan kata kunci.

  6. Keyword Sheeter: Alat ini cepat dalam menghasilkan banyak ide kata kunci berdasarkan input awal, berguna untuk eksplorasi lebih lanjut.

Selain tools di atas, ada juga alternatif seperti Ubersuggest, Moz Keyword Explorer, dan SEMrush yang dapat membantu riset keyword secara lebih mendalam.

Cara Melakukan Riset Keyword

Melakukan riset keyword memerlukan pendekatan yang sistematis. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti untuk menemukan kata kunci yang relevan dan memiliki potensi mendatangkan trafik:

1. Tentukan Niche dan Topik Utama

Langkah pertama dalam riset keyword adalah menentukan niche atau bidang yang ingin ditekuni. Niche ini harus relevan dengan minat dan keahlian.

Setelah menentukan niche, langkah selanjutnya adalah memilih topik utama yang ingin dibahas. 

Misalnya, jika fokus pada kesehatan, topik utama bisa berupa "nutrisi sehat" atau "olahraga untuk kebugaran".

2. Pahami Seed Keyword

Seed Keyword
Sumber: https://robpowellbizblog.com/seed-keywords/

Seed keyword adalah kata kunci dasar yang menjadi titik awal dalam riset keyword. Kata kunci ini biasanya sangat umum dan relevan dengan niche yang dipilih.

Misalnya, untuk niche kesehatan, seed keyword bisa berupa "nutrisi" atau "diet". Dari seed keyword ini, dapat dilakukan eksplorasi lebih lanjut untuk menemukan variasi kata kunci lainnya.

3. Pahami Search Intent

Search intent atau niat pencarian adalah alasan di balik pencarian pengguna. Memahami search intent sangat penting untuk memilih kata kunci yang tepat. Ada beberapa jenis search intent yang perlu diperhatikan:

  • Informational: Pengguna mencari informasi atau pengetahuan (misalnya, "apa itu nutrisi sehat?").
  • Navigational: Pengguna mencari situs web tertentu (misalnya, "website resmi WHO").
  • Transactional: Pengguna berniat untuk melakukan pembelian (misalnya, "beli suplemen vitamin online").

Dengan memahami search intent, konten dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pengguna.

4. Gunakan Alat Riset Keyword

Setelah menentukan niche dan memahami seed keyword serta search intent, langkah selanjutnya adalah menggunakan alat riset keyword.

Jika ingin yang gratis, gunakan tools keyword research seperti yang saya sebutkan diatas. Atau ada juga alternatif seperti Ubersuggest, Moz Keyword Explorer, dan SEMrush.

Dengan menggunakan alat-alat ini, dapat ditemukan berbagai variasi kata kunci, termasuk long tail keyword yang sering dicari oleh pengguna.

5. Temukan Long Tail Keyword

Long Tail Keyword

Long tail keyword adalah kata kunci yang lebih panjang dan spesifik. Meskipun memiliki volume pencarian yang lebih rendah, long tail keyword sering kali memiliki tingkat konversi yang lebih tinggi karena lebih relevan dengan pencarian pengguna.

Misalnya, jika ingin menggunakan kata kunci seperti "diet", long tail keyword bisa berupa "diet sehat untuk menurunkan berat badan".

6. Riset Kompetitor

Setelah mendapatkan daftar kata kunci, langkah berikutnya adalah menganalisis kompetisi. Melihat siapa saja yang sudah berada di halaman pertama hasil pencarian untuk kata kunci tersebut dapat memberikan wawasan tentang seberapa sulitnya bersaing.

Perhatikan konten yang mereka buat, struktur halaman, dan elemen SEO yang mereka gunakan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam riset kompetitor:

  • Kualitas Konten: Apakah konten mereka informatif dan bermanfaat?
  • Penggunaan Kata Kunci: Bagaimana mereka menggunakan kata kunci dalam konten?
  • Backlink: Dari mana mereka mendapatkan backlink?

7. Keyword Cluster

Setelah menganalisis kompetisi, penting untuk mengelompokkan kata kunci ke dalam keyword cluster. Keyword cluster adalah pengelompokan kata kunci yang saling terkait.

Misalnya, jika kata kunci utama adalah "nutrisi sehat", kata kunci terkait bisa berupa "manfaat nutrisi sehat", "tips diet sehat", dan "makanan bergizi".

Dengan mengelompokkan kata kunci, konten dapat dibuat lebih terstruktur dan relevan.

8. Pahami LSI (Latent Semantic Indexing)

LSI Keywords
Sumber: https://ahrefs.com/blog/lsi-keywords/

LSI (Latent Semantic Indexing) adalah teknik yang digunakan oleh mesin pencari untuk memahami konteks dan makna dari kata kunci. Dengan menggunakan LSI, konten dapat lebih relevan dan bermanfaat bagi pengguna.

Kata kunci LSI adalah kata atau frasa yang sering muncul bersamaan dengan kata kunci utama dalam konten yang relevan.

Misalnya, jika kata kunci utama adalah "nutrisi sehat", beberapa LSI yang mungkin adalah "vitamin", "mineral", "diet seimbang", dan "makanan organik". Menggunakan LSI dalam konten membantu mesin pencari memahami topik secara lebih mendalam dan meningkatkan peluang peringkat yang lebih baik.

9. Pilih Kata Kunci yang Tepat

Setelah menganalisis kompetisi, mengelompokkan kata kunci, dan memahami LSI, saatnya memilih kata kunci yang tepat untuk digunakan.

Pilihlah kata kunci yang memiliki volume pencarian yang baik tetapi dengan tingkat persaingan yang tidak terlalu tinggi. Long tail keyword sering kali menjadi pilihan yang baik karena lebih spesifik dan memiliki tingkat konversi yang lebih tinggi.

10. Susun Daftar Kata Kunci Prioritas

Setelah melakukan analisis, susun daftar kata kunci utama dan turunan yang akan digunakan dalam strategi konten. Sebagai contoh:

Kata Kunci Volume Pencarian Tingkat Kompetisi Search Intent
Resep sehat 20.000 Tinggi Informational
Resep sehat untuk anak 8.000 Rendah Informational
Resep sehat diet keto 10.000 Sedang Informational

Riset keyword adalah langkah fundamental yang tidak boleh diabaikan dalam strategi SEO. Dengan kata kunci yang tepat, dapat menarik audiens yang relevan, meningkatkan visibilitas di mesin pencari, dan pada akhirnya mencapai tujuan bisnis.

Cobalah untuk secara rutin melakukan riset keyword dan menerapkan tips-tips di atas agar website semakin unggul di tengah persaingan. Jika belum memulai, gunakan salah satu tools yang disebutkan di artikel ini dan rasakan dampaknya pada performa website!

Mulai dari sekarang, buatlah strategi SEO lebih efektif dengan riset keyword yang cermat dan terstruktur.

Author

Nando Rifky
Profesional Freelancer, SEO Enthusiast, Content Writer, Copywriter. Pelajari bagaimana saya otodidak SEO melalui blog ini.

Posting Komentar